Sunday, April 28, 2013

MAKALAH SISTEM SOSIAL BUDAYA



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang baejudul “SISTEM SOSIAL BUDAYA”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih dalam keadaan yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan.                                                                                 
 Oleh karena itu, saran dan kritik membangun dari para pembaca sangat membantu dalam menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini berguna bagi diri penyusun sendiri dan orang lain.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
   1.1 LATAR BELAKANG…………………………………….…...............................
BAB II PEMBAHASAN
   2.1 DEFINISI SISTEM SOSIAL BUDAYA………….………...................................
   2.2 UNSUR UNSUR SISTEM BUDAYA………………………...............................
   2.3 PEMECAHAN MASALAH SISTEM SOSIAL BUDAYA…...............................
   2.4 PENYIMPANGAN SISTEM SOSIAL BUDAYA MENURUT PARA AHLI....
BAB III PENUTUP
 3.1 KESIMPULAN…………………………………………..…...................................
 3.2 SARAN………………………………………………….........................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.

Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.

Berangkat dari hal ini, muncul lah peran sistem sosial budaya dalam rangka mengatur, memberikan jalan dan membahas segala macam kejadian yang terjadi dalam suatu kebudayaan. Hal itu, bias berupa pembahasan mengenai awal mula permasalahan kebudayaan muncul atau bahkan sampai pada perubahan kebudayaan itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  DEFINISI SISTEM SOSIAL BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.                                                                   
            Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.


       2.2 Unsur-unsur sistem budaya :
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan                                                     

 Proses-proses dalam sistem sosial :
a. Komunikasi
b. Memelihara tapal batas
c. Penjalinan sistem
d. Sosialisasi
e. Pengawasan sosial
f. Pelembagaan
      g. Perubahan sosial

Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Budaya Mempelajari tentang sistem bertindak → perilaku
Unsur perilaku → “gerak sosial”
4 syarat :  - utk mencapai tujuan tertentu
                 - tjd pd situasi tertentu
   - diatur kaidah tertentu
   - didorong motivasi tertentu

2.3 PEMECAHAN MASALAH SISTEM SOSIAL BUDAYA
       Untuk menjaga kelestarian sistem sosial budaya pemerintah segenap rakyat Indonesia harus menjaga dan terus melestarikan sosial budaya secara turun terumurun karena budaya di Indonesia sangat beragam dan sayang jika keberadaannya punah ataupun lenyap

2.4 PENYIMPANGAN SISTEM SOSIAL BUDAYA MENURUT PARA AHLI
      1. Menurut Robert M. Z. Lawang penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang
2. Menurut James W. Van Der Zanden perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi.
3. PAUL B HORTON, Penyimpangan adalah setiap perilaku dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma – norma kelompok atau masyarakat.
4. LEWIS COSER, Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
5. BRUCE J KOHEN, Penyimpangan sosial (DEVIATION) adalah tingkat laku yang melanggar atau bertentangan dari aturan – aturan normatif (HUKUM) maupun harapan – harapan lingkungan sosial yang bersangkutan.
  

BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Sosial budaya adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan karena sangat urgen sekali dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya saling berkaitan membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem sosial budaya. Sistem sosial budaya juga memiliki visi, misi dan tujuan yang kongkrit demi tercapainya suatu masyarakat ataupun bangsa yang sejahtera.
Unsur-unsur budaya juga berkaitan erat dengan komponen-komponen budaya sebagai pembentuknya.

3.2    SARAN
Menurut saya kebudayaan di Indonesia sangat banyak serta beragam dan harus dilestarikan keberadaannya oleh pemerintah dan semua rakyat Indonesia agar keberadaannya tidak punah ataupun lenyap

 
Daftar pustaka
-http://contoh-makalah-khalid.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-dalam-sistem-sosial-budaya.html


                             


MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan petunjuknya sehingga makalah “PSIKOLOGI SOSIAL” dapat diselesaikan sebagai mana mestinya meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.



DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
        1.1 LATAR BELAKANG…………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
        2.1 DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL………………………
        2.2 PENYIMPANGAN PSIKOLOGI SOSIAL……….........
        2.3 PEMECAHAN MASALAH PSIKOLOGI SOSIAL……
BAB III PENUTUP
        3.1 KESIMPULAN………………………………………….
        3.2 SARAN…………………………………………….…....



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Ilmu psikologi sosial adalah Ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial, dengan menggunakan pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu social seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial.
Ilmu psikologi sosial meliputi dua kelompok utama, yaitu studi manusia dan masyarakat, dan studi lembaga sosial. Dalam kelompok studi manusia dan masyarakat, ilmu sosial dasar memiliki hubungan dengan psikologi, sosiologi, dan antropologi, dan hubungan yang terdekat adalah dengan psikologi, karena hukum – hukum nya dalam ilmu sosial dikembangkan berkomunitas, (masyarakat, kelompok etnik, dan sebagainya).       


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL
       1.  Definisi Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis mereka. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.

Walaupun terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi dan sosiologi cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan, metode dan terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal akademik dan masyarakat profesional yang berbeda.

Walaupun ada peningkatan dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa tahun terakhir, hingga tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan pengaruh di antara kedua disiplin ilmu tersebut. Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. 

                                    
2.2 PENYIMPANGAN PSIKOLOGI SOSIAL                           
1.    Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi.
Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.

2.    Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.

3.      Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama.
Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.

4.    Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme                                   
 Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan,rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.          

5.       Kenakalan Remaja                                                           
Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.                                                    

2.3 PEMECAHAN MASALAH PSIKOLOGI SOSIAL 
            Pemecahan Masalah Psikologi Sosial Melalui Pendekatan Interdisipliner, Pendekatan Multidispliner. Karena subsistem masalah sosial banyak jumlahnya, kita harus menggunakan disiplin ilmu sosial yang juga lebih dari satu.
Dengan demikian, pada pendekatan ini kita gunakan disiplin ilmu sosial yang sesuai dengan jumlah subsistem masalah yang kita analisa dan kita kaji, disebut pendekatan interdisipliner.Mengingat pendekatan sistem yang sekaligus juga pendekatan interdisipliner yang menggunakan disiplin akademis yang jamak.Pendekatan ini dapat pula disebut sebagai pendekatan
multidisipliner. Jadi, pendekatannya pada hakekatnya sama. Ditinjau dari hakekatnya,pendekatan tadi tidak asing bagi manusia, karena berdasarkan cara berfikir manusia yang multidimensional dalam mengevaluasi suatu gejala atau masalah.




BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN                                                       
         Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.                                                                                  

3.2    SARAN                                                                       
         Untuk meningkatkah Rasa Sosial maka Ilmu Psikologi sosial tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa tapi di aplikasikan dalam hidupnya , Dan untuk pemerintah agar menta’ati ilmu psikologi dan di aplikasikan  kekehidupan sehari hari agar tidak ada penyimpangan yang terjadi,serta agar rakyat Indonesia menta’ati semua peraturan yang ada dan tidak melanggar untuk  menjadikan rakyat Indonesia menjadi aman,tentram dan sejahtera







Daftar pustaka







             



5 VOKALIS DENGAN SCREAM TERBAIK


1. R.I.P. MITCHELL ADAM LUCKER (SUICIDE SILENCE)






2.DENNIS LEE (ALESANA)








3. DANNY WORSNOP (ASKING ALEXANDRIA)





4.OLIVER SYKES (BRING ME THE HORIZON)

 


 5.MATTHEW TUCK (BULLET FOR MY VALENTINE)